Kamis, 15 April 2010

Kanibalisme Di Indonesia dan Seluruh Penjuru Dunia

 

 Kanibalisme merupakan sebuah fenomena di mana satu makhluk hidup makan makhluk sejenis lainnya. Misalkan anjing yang memakan anjing atau manusia yang memakan manusia. Kadang-kadang fenomena ini disebut anthropophagus (Bahasa Yunani anthrôpos, “manusia” dan phagein, “makan”). Secara etimologis kata “kanibal” merupakan kata pungutan dari Bahasa Belanda yang pada gilirannya memungut dari Bahasa Spanyol (entah lewat bahasa apa); “canibal” yang berarti orang dari Karibia. Di daerah ini oleh penj(el)ajah ditemukan fenomena ini.
Selain di Karibia, di Amerika hal ini pada zaman dahulu kala banyak terjadi pula, misalnya di antara suku Anasazi, Bangsa Maya dan Aztek. Selain itu di Asia-Pasifik, kanibalisme juga pernah ditemukan. Antara lain di antara suku Batak di Sumatra Utara, suku Dayak di Kalimantan, suku Asmat di Papua, beberapa suku lainnya di Papua Barat maupun Timur, Fiji dan daerah Melanesia lainnya. Di Papua Nugini di antara suku Fore, kanibalisme menimbulkan penyakit kuru. Ada beberapa petunjuk bahwa kanibalisme secara ritual juga pernah muncul di pulau Jawa, Bali dan Sulawesi. Jadi secara praktis hampir di seluruh Indonesia. Pada zaman modern, kanibalisme secara insidentil pernah muncul di Amerika Serikat, pada kasus Ekspedisi Donner, Ukraina pada tahun 1930-an, di Leningrad pada Perang Dunia II dan di Andes ketika ada kecelakaan pesawat terbang pada tahun 1972. Kasus terakhir ini pernah dibuatkan film Alive pada tahun 1992. Kasus-kasus di atas ini merupakan kasus insidentil dengan kata lain, fenomena ini muncul karena mereka yang terlibat kanibalisme kehabisan bahan makanan. Lain halnya dengan kematian putra jutawan Rockefeller di Irian Barat atau Papua pada tahun 1965 di antara suku Asmat dan kasus-kasus kelainan jiwa di seantero dunia yang dibahas di bawah ini.
 

Kasus manusia kanibal yang cukup menggegerkan dunia :

  • Jeffrey Dahmer
  • Manusia kanibal paling menggegerkan Amerika. Ia melakukan serangkaian pembunuhan terhadap anak-anak atau remaja laki-laki, dan mencincang tubuh mereka tanpa perasaan.  Para korbannyayang rata-rata masih berusia belia, dibujuk dengan alkohol dan narkoba agar mau berkunjung ke apartemennya. Di sanalah mereka yang sudah mabuk alkohol atau fly krn narkoba, digarap hingga tewas. Setelah tewas, tubuhnya dipotong-potong kemudian dimakan. Kasus pembunuhan serial ini berhenti setelah Dahmer ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Dia divonis 15 tahun. Tapi pada 28 Nov 1994 dia dipukuli sampai mati di Colombia Correctional Institusion di Milwaukee, Wisconsin.
 
  • Alferd Packer
  • Lelaki Amerika ini sebenarnya berprofesi sebagai pencari tambang emas. Dalam suatu ekpedisi pencarian emas di pegunungan Colorado, ia pergi bersama sekitar lima orang. Namun dua bulan kemudian, hanya dia sendiri yang pulang sementara lima lainnya tak jelas rimbanya. Akhirnya terungkap kalau dia telah membunuh lima temannya itu dan memakan mereka. Dia beralasan, hal itu dilakukannya sangat terpaksa agar ia bisa bertahan hidup. Kasus ini terjadi tahun 1874. Ia divonis 40 tahun penjara dan mendapat cap manusia canibal paling kejam dalam sejarah amerika. 
 
  • Albert Fish
  • Manusia yang tak kalah kejamnya adalah Albert Fish. Kisah hidupnya adalah kisah nyata paling mengerikan dalam arti sebenar-benarnya. Dia dianggap manusia paling sadis dan paling buruk yang pernah ada di dunia. Dia bukan saja melakukan praktek kanibal terhadap korban-korbannya, dia juga seorang pedophile yang mengerikan. Koban-korbannya terjerat bujuk rayunya, tapi banyak juga karena diculik.  
  • Salah satu kasusnya yang menggegerkan adalah perlakuannya pada  bocah perempuan usia 10 tahun asal Manhattan yang dia culik kemudian dibunuhnya dengan sadis. Mayatnya dicincang kemudian dimakan. Enam tahun kemudian, dia dengan santainya mengirim surat pada keluarga bocah tersebut, yang isinya menjelaskan bagaimana ia menculik, membunuh dan mencincang bocah tak berdosa itu. Dia menceritakan secara detail apa yang dilakukannya, sembari menambahkan, bahwa dia senang melakukan itu. Akhirnya, polisi berhasil menangkap monster ini dan ia menjalani eksekusi di Sing Sing Correctional Facility,New York, pada 16 Januari 1936. 
 
  • Issei Sagawa
  • Pria asal Jepang ini mendapat gelar sarjana Inggris Literatur Inggris di Paris.Kasus praktek kanibalnya terungkap pada 1981. Ia membunuh dan memakan korbannya seorang wanita. Proses memotong-motong tubuh korbannya dilakukan selama dua hari. Untung polisi Prancis  berhasil mengungkap kasus itu, dan menangkapnya.
  • Namun ia berhasil bebas karena membuktikan dirinya  menderita gangguan kejiwaan, dia gila. Hal ini membuat dia tidak bisa dihukum penjara. Jadi, dia hanya dideportasi kembali ke negaranya  Jepang. Orang menganggap keputusan pengadilan ini sungguh tidak adil dan menjadi contoh buruk sejarah hukum di negara tersebut. Betapa tidak, untuk bisa lolos dari jerat hukum, Sagawa memeriksakan sendiri dirinya ke dokter jiwa dan berhasil mendapat surat pernyataan bahwa dia gila. Surat itulah yang dibawa ke pengadilan untuk meminta pembebasannya. Kini Sagawa pemakan manusia itu, tinggal di Jepang dan menjadi manusia bebas.
 
  • Andrei Chikatilo: Membunuh untuk Kesenangan dan Sex
  • Di negaranya Ukraina, Chikatilo terkenal sebagai pelaku pembunuhan serial dengan korban yang mencapai 50 orang lebih dan semuanya dimutilasi. Dia bukan hanya memutilasi korban, tapi sebelumnya para korbannya diperkosa terlebih dahulu. Seperti manusia sadis lainnya, dia pun memakan semua korbannya. 
  • Dia mengaku merasakan kenikmatan yang amat sangat setelah memakan para korbannya itu. Dia mengatakan, motif perbuatannya hanya demi kepuasan seks semata. Kisah hidup Chikatilo dan rentetan perbuatan sadisnya ini, ibarat mimpi buruk bagi setiap orang. Dia mengatakan, membunuh adalah kesenangannya.’Hobi’nya itu akhirnya berhasil dihentikan polisi Rusia yang sekaligus menghentikan petualangan mautnya. Konon upaya pengungkapan kasus Chikatilo merupakan salah satu operasi terbesar polisi Rusia sepanjang sejarah kepolisian negara itu.  Chikatilo dieksekusi di Rostov pada 14 Februari 1994.
 
  • Keluarga Mauerova, Keluarga  Kanibal Tersadis
  • Satu keluarga ternyata menganut budaya pemakan manusia. Keluarga aneh ini berasal dari  Republik Ceko. Keluarga anehyang beranggotakan enam orang ini secara kejam membunuh dua orang remaja, memutilasi kemudian memakan mereka. Peristiwa ini sempat menggegerkan pada 2007 lalu, tepatnya 10 mei. Aksi keluarga Mauerova ini terungkap oleh tetangganya yang kebetulan memiliki alat monitor bayi. Di luar dugaan,  justru gambar keluarga aneh itu yang sedang melakukan aksi kejahatan, muncul dalam gambar di tv monitor bayi tetangganya. Kontan, mereka melaporkan hal ini ke polisi yang langsung menggerebek rumah keluarga pemakan manusia itu. Enam orang anggota keluarga Mauerova akhirnya dijebloskan ke penjara.
 
  • Armin Meiwes
  • Manusia terbejad di Roteburg, Jerman.Berawal tahun 2001, ketika ia memasang iklan di internet isinya “mencari orang berusia 18-30 tahun untuk disembelih dan dimakan”. Anehnya, dan ini sungguh diluar dugaan, iklan aneh itu mendapat tanggapan serius dari para netters yang membacanya. Mereka ingin bertemu dengan Meiwes. Akhirnya pertemuan pun terjadi dan berakhir dengan kematian dua orang itu. Meiwes berhasil dibekuk dan kini menjalani hukuman penjara di Jerman.


  • Carib West Indian Tribes
  • Budaya memakan manusia ini pertama kali diungkapkan oleh Columbus dalam ekspedisinya ke Hindia Barat. Pada masa itu kanibalisme dianggap sebagai sebuah budaya suci. Untuk itu dilakukan upacara sebelum memotong-motong korbannya kemudian memakannya.
 
  • Orang  Maori: Budaya Memakan Musuh2nya
  • Suku Maori merupakan penduduk asli  New Zealand yang telah hidup berabad-abad sebelum adanya Eropa. Mereka dikenal melakukan praktek kanibalisme selama perang. Pada bulan Oktober 1809, sebuah kapal Eropa diserang gerombolan Maori dalam jumlah besar karena dendam. Gerombolan Maori ini membunuh banyak korban, sekitar 66 orang lebih. Para korban, baik yang hidup dan yang mati, diangkut ke luar kapal kemudian mereka memakannya. Ada beberapa yang berhasil selamat dari kebuasan orang maori. Mereka yang selamat karena bersembunyi di sela-sela tiang kapal dalam kegelapan, menunggu sampai pagi berikutnya, ketika orang-orang Maori telah pergi.
 
  • Revolutionary United Front
  • Ruf adalah kelompok pemberontak di Sierra Leone, Afrika Barat. Pada akhir tahun 1990-an mereka melakukan pemberontakan berdarah dalam usahanya  menjatuhkan pemerintah pusat. Ini merupakan perang dalam memperebutkan daerah penghasil intan. Mendapat dukungan dari National Patriotic Front of Liberia, kelompok ini memaksa anak-anak untuk menjadi tentara, menganiaya serta memakan musuh-musuhnya. Bahkan petugas penjaga perdamaian dari PBB pun termasuk menjadi korban mereka. Mereka mengaku mendapat kekuatan tambahan jika telah memakan daging manusia. Tindakan mereka ini juga sekaligus ebagai intimidasi pada musuh-musuh mereka. Namun berapa banyak orang yang telah menjadi korban kebuasan kelompok ini, tidak tidak ketahui.

Kanibal Indonesia Paling Kesohor

Sumanto (lahir di Purbalingga pada 3 Maret 1972) adalah seorang kanibal Indonesia yang berasal dari Purbalingga, Jawa Tengah. Pada awal tahun 2003, ia mencuri mayat seorang nenek yang baru saja dikubur dan lalu dimakannya karena percaya ini akan memberinya kekuatan supranatural. Kepercayaan Sumanto didasarkan pada kepercayaan mistis lokal dan para pakar berpendapat bahwa Sumanto mengidap gangguan jiwa. Ia dihukum penjara selama 5 tahun namun dibebaskan bertepatan Hari Idul Fitri 2006 (24 Oktober) setelah beberapa kali mendapatkan remisi. Dikabarkan sekarang ia berada di sebuah pesantren.
Sumanto (Jeremias Nyangoen), pemuda lugu dan miskin dari sebuah desa di Banyumas, Jawa Tengah, ditahan polisi atas tuduhan memakan mayat. Peristiwa tentang kanibalisme ini menggemparkan desa dan menjadi berita ramai di koran-koran. Wartawan muda Lili Wijaya (Farach Diana) ditugaskan untuk meliput kasus Sumanto itu. Ia mewawancarai Sumanto di dalam tahanan. Sumanto mengisahkan perjalanan hidupnya sejak kecil hingga kemudian menjadi kanibal. Lewat kilas balik, digambarkan Sumanto sejak kecil suka memakan binatang seperti jangkrik. Dikisahkan pula ia pernah berpacaran dengan Samien (Aty Cancer), gadis desa tetangganya. Sumanto dikeroyok pemuda desa saat berpacaran, dan sejak itu ia berpikir untuk mendapat ilmu kebal. Dia lalu berguru pada Ki Sirat (Sudjiwo Tejo). Syaratnya ia harus memakan sejumlah mayat. Ia kemudian merantau ke Lampung, menjadi buruh perkebunan. Di tempat ini ia sempat berhadapan dengan penjahat yang memaksanya menyerahkan uang. Karena terpaksa, Sumanto menebas perut sang penjahat hingga tewas. Mayat penjahat itu lalu dimakannya.
Kebiasaan ini berlanjut saat Sumanto pulang ke desanya, hingga diketahui warga dan ditangkap polisi. Lili yang ingin melengkapi laporannya, mencari Ki Sirat. Lili diajak Ki Sirat ke tempat sunyi dan diancam akan dibunuh, karena laporannya bisa menyeretnya ke pengadilan. Lili lolos dari ancaman dan menyelesaikan laporannya.
Sumanto (30), si pencuri mayat dan kemudian memakannya, ternyata membuat takut tahanan lain di sel Polres Purbalingga. Dari tiga sel yang tersedia, satu sel khusus wanita kosong, sel satunya berisi delapan orang tahanan dan yang satu lagi khusus buat Sumanto. Delapan penghuni yang ketakutan dengan Sumanto adalah Suwono, Sukron, Musirin, Sarikun, Jamal, Siswanto, Supono, dan Slamet. Umumnya tahanan tersebut terlibat kasus pencurian dan pengeroyokan. Meski sama-sama pelaku kejahatan, mereka ternyata keder juga saat tahu bahwa Sumanto pemakan manusia. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk agar tahanan lain tidak ketakutan, Sumanto akhirnya dimasukkan ke dalam sel sendirian. Padahal kapasitas selnya berisi tiga-empat orang. Sedangkan delapan penghuni sel lainnya disatukan dalam satu sel besar. Antara sel Sumanto dengan sel delapan orang itu dipisahkan tiga sel kosong dan sebuah kamar mandi.
Salah seorang petugas Polres Purbalingga Ipda H Sutarno mengatakan, Sumanto termasuk tahanan yang cukup “istimewa”. Pasalnya, hampir setiap setengah jam petugas jaga menyambangi dia. “Sedangkan kalau siang hampir setiap saat ditengok polisi yang penasaran atau ingin lihat langsung wajah Sumanto. Bahkan hari-hari terakhir ini dia sering kami keluarkan untuk diwawancarai, baik wartawan radio, TV, maupun media cetak. Jadi kami cukup disibukkan dengan kehadiran tersangka yang satu ini,” jelas Ipda Sutarno.
Lima Tahun
Kepolisian agaknya cukup kesulitan untuk menjerat dengan pasal-pasal dalam KUHP dengan hukuman “seberat-beratnya” seperti yang diharapkan masyarakat. Secara legal, Polres Purbalingga paling-paling hanya mampu menjerat Sumanto (30) yang melakukan pencurian mayat kemudian memakannya dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun. Kapolres Purbalingga AKBP Drs Agus Sofyan Abadi mengatakan, selain menggunakan pasal-pasal dalam KUHP yakni pasal 363,180 dan 240, kepolisian juga memakai UU Darurat tahun 1952. “Atas berbagai pelanggaran yang dilakukan Sumanto, dia akan mendapat ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara,”kata Kapolres di sela pertemuan dengan warga Desa Mojotengah Kecamatan Kemangkon Jumat (17/1).
Kapolres juga mengimbau agar masyarakat tidak terlalu apriori dengan keberadaan tersangka Sumanto. Kapolres menyadari, bahwa warga Palumutan, kini menolak kehadiran kembali Sumanto, karena dinilai meresahkan. “Masyarakat hendaknya jangan memberikan stigma atau cap jelek berlebihan. Dan saat ini kami salut, warga tidak main hakim sendiri,” kata Kapolres. Kini, menurutnya, untuk mengetahui kondisi kejiwaan tersangka Polres telah meminta bantuan psikiater dan psikolog dari Polda Jateng. “Kami juga akan segera membawa tersangka ke bangsal jiwa RSUD Banyumas untuk memeriksakan kondisi kejiwaannya. Sebab, perbuatan Sumanto di luar kewajaran,”ujarnya. Dikatakan juga oleh Kapolres, untuk mengetahui kondisi kejiawaan tersangka, pihaknya telah meminta bantuan psikiater dari Polda Jateng. “Sejauh ini, kami juga akan segera membawa tersangka ke bangsal jiwa RSUD Banyumas, untuk memeriksakan kondisi kejiwaannya. Yang jelas, perbuatan yang dilakukan tersangka adalah di luar kewajaran,” ujar Kapolres
Untuk mengetahui kondisi kejiwaan Sumanto (30), yang lebih dikenal sebagai manusia kanibal karena makan daging orang, Polres Purbalingga masih menunggu kedatangan tim psikiater dari Polda Jateng. Namun hingga Senin (20/1) petang, tim yang akan memeriksa warga Desa Pelumutan, Kecamatan Kemangkon, ini belum datang juga.
Menurut Kasatserse AKP Warokoh, setelah diperiksa rencananya tersangka akan dikirim ke bangsal jiwa RSUD Banyumas. Biasanya tersangka yang menderita kelainan jiwa akan ditempatkan dalam sel khusus selama 12-14 hari. Selama kurang lebih 2 minggu itu, perilaku dan berbagai hal yang berkait dengan kondisi kejiwaannya diamati oleh dokter jiwa.
”Dari pengamatan itu dibikin surat yang berisi hasil pemeriksaan. Namun sekalipun hasil pemeriksaan menyebutkan Sumanto mengidap kelainan jiwa, kami tetap akan memproses secara hukum. Biar pengadilan yang memutuskan, dia gila atau tidak, dihukum atau bebas. Polisi hanya menyajikan data dan fakta yang berhubungan dengan penanganan kasus Sumanto,” kata Warokoh.
Terungkapnya jati diri sebenarnya dari Sumanto, membuat warga Desa Pelumutan ketakutan. Atas desakan warga, Kades Pelumutan Cipto Yuwono mengirim surat kepada Kapolres AKBP Drs Agus Sofyan Abadi SH. Surat bernomor 140.002/ I/2003 tertanggal 17 Januari 2003 itu menyatakan, menolak kehadiran kembali Sumanto, karena dirasa sangat membahayakan.
Apalagi Sumanto dalam berbagai kesempatan sering mengatakan, akan memakan anak kecil yang disebut-sebut dagingnya sangat gurih. Warga juga meminta, kalau perlu Sumanto jangan dibebaskan. Surat yang juga ditandatangani Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Pelumutan Drs Suranto itu ditembuskan kepada Muspika Kemangkon.
Lima Mayat
 Agaknya pendapat yang menyatakan Sumanto kalau ceritanya ditanggap justru akan makin menggebu-gebu, ada benarnya. Pada pemeriksaan Senin (20/1) Sumanto memberikan pengakuan baru, yakni pernah makan mayat korban kecelakaan kereta api di Lampung. Mayat itu dalam keadaan hancur dan tidak bisa dikenali jenis kelaminnya.  ”Saya hanya nemu bagian kakinya dan memakan dagingnya,” ujarnya.
Bila pengakuan itu benar, berarti Sumanto telah menyantap sedikitnya lima mayat. Yakni almarhumah Ny Rinah, dua begal yang dihabisinya di Lampung, mayat seseorang yang digali dari kuburnya di Lampung seperti yang diceritakan kepada mantan temannya di SLTPN 1 Kemangkon, dan satu lagi mayat korban kecelakaan kereta api yang baru diakuinya.  Setelah beberapa hari ditahan di Mapolres, Sumanto kini tidak lagi terlihat sangar. Saat diperiksa Senin siang, dia yang mengenakan baju tahanan warna biru bernomor 20 dan celana pendek warna hitam, bahkan menunjukkan kemampuannya nembang suluk seperti dalang. Sesekali ucapannya membuat orang tertawa.
Ketika dikatakan warga Purbalingga ketakutan sekali saat dirinya diisukan lepas dari sel, secara spontan Sumanto menjawab, ”Ya wong nyatane inyong ora lumrah, sih (Ya karena kenyataannya saya itu tidak lumrah).” Jawaban itu tak urung membuat yang mendengarnya menjadi tersenyum. Ayah Sumanto, Nuryadikarta, yang semula hanya dimintai keterangan sebagai saksi, ternyata hingga kini masih tetap di Mapolres. Kapolres mengatakan, pihaknya tidak menahan Nuryadikarta. Keberadaannya di Mapolres, karena kemauan sendiri.  ”Dia tidak tidur di sel, karena bukan tahanan. Soal kebutuhan makan ya kami yang sediakan,” ujar Kapolres. Gaya bicara “kanibalis”, Sumanto (34) semakin ngelantur dan tidak jelas, bahkan jika ditanya hendak kemana setelah bebas menjalani hukuman, pemakan mayat manusia itu malah menjawab seputar pengalaman saat mencari ilmu kekebalan.
Ketika ditemui di LP Purwokerto, Jumat (08/09/06), lelaki asal Desa Pelumutan Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Jateng itu kerap berbicara sendiri.Jika disinggung pertanyaan tentang rencana dia ke depan, jawaban yang dilontarkan berbelit-belit dan tidak sesuai dengan pertanyaan yang ditujukan padanya. “Saya dahulu membunuh manusia dan kadang memakan dagingnya karena agar tingkatan ilmu saya semakin tinggi sehingga kebal oleh ilmu hitam apapun,” ujarnya ketika ditanya akan pergi ke mana setelah keluar dari tahanan terkait warga desa kelahirannya sepakat menolak kehadiran Sumanto.
Menurut Kepala LP Purwokerto Kristiadi, kondisi Sumanto menyangkut kebersihan dan kesehatan fisik sekarang sudah lebih baik dibanding saat awal ia masuk rutan. Kini Sumanto sudah terbiasa mandi minimal sehari sekali, sering memotong kuku tangan dan kaki, serta mengenakan pakaian bersih.
Selama menjalani masa hukuman, kata dia, sikap dan perilaku Sumanto juga masih wajar seperti narapidana lainnya. Kegiatan sehari-hari pemakan daging manusia itu memang lebih sering terlihat menyendiri dan jarang berkumpul bersama penghuni LP lainnya.
Ia mengatakan, kabar yang beredar di masyarakat mengenai Sumanto gemar makan tikus dan kecoak itu tidak benar. Namun ia mengakui, selama menjalani masa tahanan di LP Purwokerto, Sumanto yang akan habis masa tahanannya sekitar awal November 2006 itu memang mempunyai keanehan, yakni mahir menangkap tikus tanpa bantuan alat penangkap dan penjebak lainnya. “Hanya dengan tangan kosong ia mampu menangkap tikus dan kecoak yang banyak berkeliaran di sekitar ruangan penjara. Ia begitu peka terhadap keberadaan tikus dan kecoak di sekitar LP, sehingga dengan cekatan ia akan segera menyergap tikus yang sedang keluyuran.” katanya.
Sementara itu terkait usulan warga Desa Pelumutan yang sepakat menolak kembalinya “si kanibal” ke desa kelahirannya, pihak LP bersedia menampung dan memperkerjakan Sumanto hingga ada orang yang bersedia mengajak dan memperkerjakannya.  “Setelah dinyatakan bebas, mungkin sementara waktu dia akan ditampung di LP untuk membantu pekerjaan di sini, apakah menjadi tukang bersih-bersih taman atau lainnya,” katanya.

1 komentar: